“Kau selalu melihat
dunia dari balik kacamatamu. Kau menatap segalanya dengan sudut pandang yang
sempit dan terbatas, sama seperti lensa kacamuata yang kau pakai itu. Saat
segalanya terasa begitu kecil dan sesak kau hanya perlu melepas kacamata itu
dan memandang dunia dengan matamu. Maka dunia akan berbalik menatapmu.”
***
“Kenapa kau begitu
sedih saat dia pergi meninggalkanmu?”
“Tidak ada lagi yang
bias ku ajak untuk berbicara”
“Kenapa harus dia?
Kenapa kau tidak berbicara saja denganku?”
“Karena subjek yang
kubicarakan adalah kau”
***
Ada kalanya kau
jenuh dengan kehidupanmu sekarang, kau ingin kembali ke masa lalu dan mengulang
kembali saat-saat bahagia yang kau alami. Kau berharap memiliki mesin waktu?
Atau kau berharap kehidupan memiliki remote dengan tombol skip back?
Tapi tentu saja
semua itu tidak ada. Saat-saat berharga di masa lalu tidak akan terulang di
masa sekarang. Tapi, akan ada saat berharga lain yang muncul seiring dengan
berjalannya waktu.
***
Jika aku diminta
memilih antara pergi dari hidupmu atau musnah seketika aku akan memilih untuk
musnah. Aku akan musnah dan berbaur menjadi oksigen. Sehingga kau akan selalu
membutuhkanku, dan aku akan membuatmu tetap hidup selama kau masih bisa
bernafas.
***
Hidup akan menjadi
sangat indah jika kau mengerti darimana kau harus memandangnya.