Jumat, 27 Mei 2011

Forgetfull girl

Ahahah posting kali ini tentang saya.

Baru-baru ini saya lupa dengan e-mail blog saya!!! Ah kacau! Terpaksa saya harus berpusing-pusing ria dan saling bergulat dengan laptop dan modem demi membuka dasbor blog ini.

Saya buka yahoo mail, sign in di sana dan membuka e-mail saya, eh ternyata terbuka berarti alamat e-mail saya gak salah dong?? Tapi kok dasbor alias home gak mau terbuka??? Usut punya usut ternyata saya salah mengetik co.id menjadi com. Ancur banget!!!

Oh ada lagi. Hari Rabu yang sangat mengesalkan. Pagi-paginya sih saya senang-senang aja, soalnya saya udah mengerjakan pr sejarah saya dan bisa santai-santai sambil online di kelas. Saya melihat anak-anak yang lain lagi sibuk mondar mandir gak jelas, pikiran pertama yang muncul adalah 'mereka belum ngerjain pr sejarah' jadi ya saya fine-fine aja.

Segalanya berubah saat saya melihat salah satu teman saya lagi jalan-jalan di tengah kelas sambil pake-pake baju lab.

"Mampus!! Lupa ka bawa baju lab!!"

Yah, saya lupa membawa baju lab untuk pelajaran fisika. jadi sepanjang hari itu saya habiskan dengan lari-lari dari X.5 ke X.2 untuk meminjam baju lab mereka. Dan saat saya mendapatkan pinjaman baju lab, saya lega sekali. Saya sudah tidak sabar menunggu pelajaran fisika datang.

Tapi, tuhan sedang tidak berpihak kepada saya.

Ibu Murnih masuk ke kelas, duduk di kursi guru dan berkata ke semua murid.

"Hari ini tidak jadi masuk lab ya..."

Sumpah saya kesel banget!!

Dan kesialan yang kemarin terjadi juga berhubungan dengan sifat pelupa saya. Saya lupa membawa pulang buku cetak bahasa indonesia padahal saya punya pr di buku itu dan hari ini saya libur!!! Yah terpaksa kerjakan di sekolah hahaha

Sabtu, 14 Mei 2011

Hubungan: Aku dan pohon maple, Kau dan angin, Kita dan musim gugur



Musim gugur itu selalu indah untukku. Dan angin menjadi tokoh utama yang memperindah musim gugurku.

Karena angin itu lembut, dan selalu menari-nari di udara. Karena angin selalu membawa dedaunan menjauh dari cabangnya, dan menumbuhakan kehidupan baru disana. Dan anginlah yang membawaku sejauh ini bersamamu.

@@@

Hari itu adalah pertengahan musim gugur di bulan Agustus. Itu berarti musim gugur telah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Matahari bersinar malu-malu dan angin berhembus kencang. Aku berjalan cepat di tengah hari yang lamban agar segera tiba di rumah kemudian menyeruput teh hangat.

Aku melewati deretan rumah bergaya minimalis dan sekarang sudah berdiri di depan gundakan anak tangga batu. Di ujung anak tangga nampak rumah bergaya tradisional jepang yang berdiri kokoh. Jelas sekali rumah itu sudah berdiri cukup lama dan telah mengalalmi beberapa kali renovasi. Rumah yang sederhana seperti halnya rumah tradisional lainnya, tetapi sangat besar dengan kebun yang tak kalah luas. Home sweet home, rumah bergaya tradisional itu adalah rumahku.

Di sepanjang pinggiran anak tangga ditanami semak-semak bak karpet hijau yang membentang ke atas. Tangga-tangga batu menjadi lebih indah karena pohon maple menjatuhkan daunnya dimana-mana. Aku mulai menaiki gundakan anak tangga satu persatu, berharap cepat tiba di rumah. Tapi angin berkata lain.

Angin membawa topi hangatku bersamanya, dan angin membuatku harus mengikutinya. Ternyata angin memilih melepaskan topiku di salah satu cabang pohpn maple. Aku terus melompat-lompat berusaha mengambilnya, tapi dengan tinggi badan yang hanya 150 cm cabang itu mustahil kusentuh ujungnya sekalipun.

It’s time to give up, aku kembali berjalan menaiki anak tangga dan tidak mempedulikan topi yang seolah meminta untuk dibebaskan. Kemudian langkah kaki terdengar, semakin dekat dan tiba-tiba berhenti. Suara langkah kaki itu digantikan oleh suara gesekan antara dua benda. Aku berbalik dan yang kulihat adalah seorang siswa SMA berseragam sama sepertiku sedang mamanjat pohon maple dan berusaha menarik topiku.

@@@

Musim gugur kali ini sama seperti saat itu, pohon maple sudah mengganti warnanya menjadi merah, angin meliuk-liuk di udara bersama dedaunan. Masih di tempat yang sama, di tangga batu ini. Aku diam di tangga itu, membiarkan angin bermain-main dengan rambutku. Aku sedang menunggumu di bawah pohon maple yang masih setia menemaniku.

Hari sudah mulai gelap, yah hari ini malam terlalu cepat datang. Aku masih berdiri disini, di bawah pohon maple ini. Angin semakin dingin, dan mulai menyusup masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulitku. Membawa hawa dingin bersamanya, seolah menyuruhku untuk kembali ke dalam rumah yang hangat. Dia belum datang.

@@@

Angin semakin dingin, berarti musim gugur akan segera digantikan oleh musim dingin. Aku masih berdiri di bawah pohon maple yang daunnya sudah mulai habis karena terus digerogoti oleh angin. Masih menunggumu yang belum juga datang. Aku juga sudah lelah, sama seperti pohon maple ini, dan memutuskan untuk melepasnya bersama angin.

Sepertinya angin merasakan perasaanku, kemudian angin membawamu kehadapanku. Kau berjalan kearahku, perlahan hingga kau tepat berada di depanku. Aku melihat senyummu yang miris, dan kau mengeluarkan suara yang terdengar seperti bisikan angin.

“Goodbye…”

@@@

Pada akhir cerita selalu ada yang berbeda, begitu juga denganku. Dan yang mengubah segalanya adalah angin. Angin yang membawa mu padaku. Kau juga datang seperti angin. Kau datang dalam hidupku, tapi hanya sementara. Dan saat kau sudah berlalu, aku tidak bisa memanggilmu kembali. Kau bisa menyentuhku tapi aku tak akan bisa menyentuhmu. Kau bebas seperti angin, bisa pergi kemana saja. Dan sekarang kau sudah pergi ke tempat yang jauh, bersama angin. Tapi aku tetap disini, di sini bersama pohon maplei yang tak bergerak. Masih disini dan tak bisa menyusulmu. Tidak, bukan tidak bisa, hanya saja belum saatnya.

Jadi musim gugur merupakan musim yang terindah dan angin adalah hal yang selalu kusukai. Tapi musim gugur juga merupakan musim yang sangat menyakitkan, dan angin adalah hal paling dingin yang membawamu pergi.