Kamis, 30 Agustus 2012

Special for my sister Uyun!!!


Hari ini saya berjanji untuk mengirimkan sebuah ucapan selamat ulang tahun pada salah satu saudara saya. Jadi saya akan membuatnya di sini, pada posting kali ini.

So here she is the birthday girl Uyunul Iwanah Amsak!!! Yang pada tahun ini berusia 17 tahun, masa yang dianggap masa paling bahagia, dan menjadi titik balik dalam kehidupan untuk menjadi lebih dewasa.

Uyunul Iwanah Amsak atau biasa dipanggil Uyun. Dia adalah salah satu dari 43 saudara saya di Paskibra 17 tercinta. Dia itu orangnya badmood-an, parno-an, suka insecure, (kata orang) bermuka sangar hahaha. Tapi dia itu sebenarnya baaaiiiikkkk banget, sabar, gak tegaan, dan (kata orang) berhati hello kitty hahaha. Yah walaupun dia suka nge-bully saya tapi toh dia juga selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah saya, memberikan saran-sarannya disaat saya sedang bingung dan butuh teman bicara. Dia memiliki banyak kekurangan, dan juga segudang kelebihan, dan itulah yang membuat dia menjadi dirinya yang sekarang, yang disayangi oleh banyak orang.

So Uyun, happy sweet seventeen ya!!! Hope your entire wish come true!!! Semoga greendaynya berjalan lancar, dan semoga sukses menjalani tahun terakhir di SMA kita tercinta dan bisa masuk ke universitas yang kamu mau :D

Terimakasih sudah menjadi saudara yang sangat baik dan pengertian, terimakasih sudah meminjamkan bahumu di saat saya tidak punya tempat lain untuk bersandar, terimakasih sudah mendengarkan keluh kesah saya, terimakasih karena sudah menjadi teladan dalam loyalitasmu (copas tanti).

Mungkin ini tidak seindah kata-kata dari tanti, tapi inilah yang bisa saya berikan. Wish you all the best ya gus!!!

Sabtu, 25 Agustus 2012

So this is SMA?


Akhirnya saya menemukan joy feeling masa-masa SMA di kelas 2 semester 2. Saya baru mengetahui kehidupan SMA yang sebenarnya di semester 2 itu. Semuanya berawal dari rolling kelas yang dilakukan secara spiral. Ini membuat saya bertemu dengan banyak teman-teman baru yang mungkin tidak akan pernah bersama dengan saya tanpa diadakannya rolling spiral ini.

Di semester 2 ini saya mulai merasakan yang namanya bolos dari jam pelajaran dan nongkrong saat pulang sekolah. Yah saya memang sering tinggal di sekolah hingga jam 5 sore, tapi itu karena saya harus mengikuti latihan paskib, dan biasanya setelah latihan saya akan langsung pulang ke rumah.

Ternyata bolos itu sagat menyenangkan!! Sementara teman-teman yang lain ada di dalam kelas, saya akan pergi ke basecamp dan tidur disana. Atau hanya sekedar bercerita dan menghabiskan waktu di dalam basecamp. Yah saya memang hanya berani bolos pada pelajaran-pelajaran non-exact seperti PKN dan B.Inggris, tapi menurut saya itu merupakan sebuah kemajuan besar pada kenakalan saya di masa SMA.

Kesenangan ini mulai muncl saat saya dan saudara-saudara paskib dari angkatan 13 menempati basecamp. Kami mulai sering berkumpul di sana pada jam istirahat dan pulang sekolah. Basecamp yang kecil ini ternyata bisa menyatukan kami dan membuat persaudaraan kami semakin kuat. Kebersamaan inilah yang membuat hari-hari saya di SMA semakin berwarna.

Saya bisa menemukan teman-teman yang peduli kepada saya, yang benar-benar bisa saya percaya untuk berbagi cerita. Oh, dan mereka bukan hanya sekedar teman, mereka adalah saudara yang akan selalu ada di sisi saya, mereka adalah 13!!!

Jadi, yang membuat masa-masa SMA saya semakin indah dan berwarna adalah basecamp dan 13!!! They are the best!!

Sabtu, 18 Agustus 2012

Maybe, Why, But. So?


Mungkin semuanya tidak akan menjadi sesulit ini jika dulu aku tidak menginjakkan kaki di tempat itu.
Mungkin semuanya tidak akan menjadi sesakit ini jika dulu aku tidak bertemu dengan kamu.
Mungkin aku tidak akan merasa sesesak ini jika kita tetap tidak saling bicara, seperti dulu.
Tapi Tuhan menginginkan hal ini terjadi, membuat takdir membawa kita ke keadaan sesulit ini. Mungkin bukan kita, mungkin cuma aku yang terjerat di takdir ini, sementara kamu bebas tanpa mengetahui apa-apa, tapi mungkin juga tidak. Siapa yang tahu?

Kenapa dinamika hidup ini begitu drastis, dulu aku bahkan tidak peduli padamu, dan kamu pun begitu. Dulu aku ada di jalanku sendiri, dan kamu pun begitu. Tapi takdir malah menyatukan 2 jalan itu, dan membuat kita harus selalu bertemu dan berjalan beriringan.

Mengapa dulu aku harus menatap matamu? Menatap mata teduh yang membuatku hanyut di dalamnya?
Mengapa dulu aku harus menatap lurus ke dalam matamu yang memancarkan sinar yang menyilaukan itu? Dan sekarang aku tidak bisa berpaling dari mata itu. Mata yang selalu menatapku dengan jahil tapi selalu membuat hatiku melonjak-lonjak bahagia.

Tapi, seandainya dulu kita tidak saling bertemu, seandainya dulu kita tidak saling berbicara, apakah semua perasaan bahagia yang kurasakan saat bersamamu juga akan menghilang?

Jadi, apakah ini memang yang terbaik untuk kita berdua?